Fungsi Dan Aturan KANBAN

Fungsi Kanban dan Aturan Kanban



A. Fungsi Kanban

    Kanban mempunyai dua fungsi umum, yaitu sebagai pengendalian produksi dan sebagai sarana peningkatan produksi. Fungsinya sebagai pengendali produksi diperoleh dengan menyatukan proses bersama dan mengembangkan suatu sistem yang tepat waktu sehingga bahan baku, komponen, atau produk yang dibutuhkan akan datang pada saat dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan diseluruh workcenter yang ada di lantai produksi, bahkan meluas sampai ke pemasok yang terkait dengan perusahaan. Sedangkan fungsinya sebagai sarana peningkatan produksi dapat diperoleh jika penerapannya dengan menggunakan pendekatan pengurangan tingkat persediaan. Tingkat persediaan dapat dikurangi secara terkendali melalui pengurangan jumlah Kanban yang beredar.
 
Menurut Yasuhiro Monden, secara terperinci sistem Kanban digunakan untuk melakukan fungsi berikut :
  • PerintahKanban berlaku sebagai alat perintah antara produksi dan pengiriman. Bila komponen perlu diambil, atau perintah pengangkutan dikeluarkan, suatu alamat dituliskan pada Kanban. Alamat itu menginformasikan proses sebelum tempat penyimpanan komponen yang telah diolah, dan menginformasikan proses sesudah tempat komponen yang dibutuhkan.
  • Pengendalian diri sendiri untuk mencegah overproduction. Tiap proses harus dikendalikan secara otonom, untuk memastikan bahwa tiap proses hanya memproduksi produk yang dapat dijual, dalam jumlah yang dapat dijual, pada waktu yang dapat dijual sesuai dengan waktu siklusnya. Pengendalian otonom ini menjamin bahwa produksi tidak berlangsung dalam kecepatan produksi yang berlebihan. Sistem Kanban juga merupakan mekanisme pengendalian diri sendiri sehingga memungkinkan tiap proses melakukan penyesuaian kecil terhadap pasokan untuk jadwal produksi bulanannya karena adanya fluktuasi permintaan bulanan.
  • Pengendalian Visual Sistem Kanban berlaku sebagai alat untuk pengendalian visual karena bukan saja memberikan informasi numerik, tetapi juga informasi fisik dalam bentuk kartu Kanban. Sistem ini memungkinkan tingkat produksi pada tiap proses dapat diinspeksi secara visual. 
  • Perbaikan Proses dan Operasi Manual. Penggunaan sistem Kanban untuk membantu perbaikan operasi sangat dibutuhkan karena peningkatan produktivitas mengakibatkan perbaikan keuangan, sehingga memperbaiki perusahaan secara keseluruhan
  • Pengurangan Biaya Pengelolaan. Sistem Kanban juga berfungsi mengurangi biaya manajemen dengan membantu mengurangi jumlah perencana menjadi nol. Para perencana (ahli peramalan) tidak diperlukan karena sifat tarik sistem Kanban yang dirangkaikan dengan aliran informasi penjualan dari distributor berlaku sebagai petunjuk kapan dan berapa banyak bahan yang dibutuhkan.
BACA JUGA : Jenis jenis KANBAN
 

    Menurut Ohno, secara ringkas Kanban berfungsi untuk : 
  1. Memberikan informasi pengambilan dan pengangkutan,
  2. Memberikan informasi produksi,
  3. Mencegah kelebihan produksi atau kelebihan pengangkutan
  4. Berlaku sebagai perintah kerja yang ditempelkan langsung pada komponen
  5. Mencegah produk cacat dengan mengenali proses yang membuat cacat
  6. Mengungkapkan masalah yang ada dan mempertahankan pengendalian sediaan.
 
 

B. Aturan Kanban 

    Adapun fungsi Kanban dalam penerapannya di lantai produksi berhubungan erat dengan aturan-aturan pokok Kanban. Fungsi Kanban diperkuat dengan adanya aturan-aturan yang terdapat dalam penerapan sistem Kanban, dimana hubungan ini dijelaskan pada Tabel 3.1, dibawah ini
 
Tabel 3.1 Hubungan antara ungsi Kanban dan Aturan yang digunakan

Baca Juga


    Untuk mencapai tujuan Kanban “tepat waktu” aturan-aturan pokok Kanban harus diterapkan dengan baik dan seutuhnya, dimana penjelasannya secara lebih rinci sebagai berikut :
 
Peraturan 1 : Proses berikutnya harus mengambil produksi yang diperlukan dari proses terdahulu dalam jumlah yang diperlukan pada saat diperlukan”
 
    Untuk melaksanakan peraturan ini, manajeman puncak perusahaan harus dapat meyakinkan semua pekerja dan juga harus membuat suatu putusan kritis untuk mengubah sama sekali cara aliran produksi, transportasi, dan penyerahan yang ada. Putusan ini mungkin akan mengalami banyak hambatan karena membutuhkan perubahan menyeluruh pada sistem produksi yang ada.
 


Peraturan-peraturan tambahan berikut juga akan menyertai peraturan ini, yaitu :
1. Tiap penarikan tanpa Kanban harus dilarang.
2. Tiap pengambilan yang lebih besar dari jumlah Kanban harus
     dilarang
3. Suatu Kanban harus selalu ditempelkan kepada produk fisik.
 
“Peraturan 2 : Proses terdahulu harus menghasilkan produk sesuai dengan jumlah yang diambil oleh proses berikutnya.”
 
    Jika peraturan 1 dan 2 dipatuhi dan dilaksanakan, maka semua proses produksi digabungkan sehingga menjadi sejenis ban berjalan. Dengan melaksanakan dua aturan ini secara ketat pengimbangan penetapan waktu produksi diantara semua proses akan terjaga, akibatnya persediaan yang disimpan tiap proses terdahulu akan sedikit.
 
Peraturan tambahan untuk peraturan kedua ini ialah :
1.   Produksi yang lebih besar daripada jumlah lembaran Kanban
harus dilarang.
2.   Jika berbagai jenis komponen diproduksi oleh proses
sebelumnya, produksi mereka harus mengikuti urutan semula penyerahan tiap jenis Kanban.
 
“Peraturan 3 : Produk cacat tidak boleh diserahkan pada proses berikutnya”
 
    Sistem ini berdasarkan atas gagasan Autonomasi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kembali kerusakan atau cacat seperti yang pernah terjadi. Arti cacat juga mencakup kerja cacat, yaitu suatu pekerjaan yang belum sepenuhnya dibakukan, sehingga muncul hal-hal yang tidak efisien dalam operasi manual, rutin, dan jam kerja.
 
“Peraturan 4 : Jumlah Kanban harus sedikit mungkin
 
    Karena jumlah Kanban menyatakan persediaan maksimum suatu komponen, maka jumlah ini harus dijaga sekecil mungkin. Toyota menganggap tambahan tingkat persediaan sebagai asal mula semua jenis pemborosan. Perbaikan dalam tiap proses akan membantu terlaksananya aturan ini.
 
“Peraturan 5 : Kanban harus digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap fluktuasi kecil dalam permintaan (penyetelan produksi dengan Kanban).”
 
    Penyetelan produksi dengan Kanban menunjukkan ciri yang paling menonjol dalam sistem Kanban yaitu kemampuan penyesuaiannya terhadap perubahan permintaan atau kebutuhan produksi yang mendadak.
 
Penyetelan produksi dengan Kanban mempunyai 3 pengertian berikut :
a.    Keadaan dimana tidak ada perubahan beban produksi
b.   seluruhnya dalam sehari, tetapi hanyalah perubahan jenis produk, tanggal penyerahan dan jumlahnya.
c.    Keadaan dimana ada turun-naik kecil, jangka pendek, dalam
beban produksi sehari-hari, walaupun jumlah bulanannya tetap sama.
d.   Keadaan dimana ada perubahan permintaan musiman, atau
peningkatan atau pengurangan permintaan bulanan diluar beban yang sudah ditentukan terlebih dahulu atau beban bulan sebelumnya
 
    
Sistem Kanban tidak dapat disesuaikan dengan perbedaan permintaan yang sangat besar dan mendadak. Untuk mengatasi permintaan yang terendah dan tertinggi selama setahun, manajemen puncak harus mengambil keputusan untuk menentukan tingkat rata-rata volume penjualan untuk seluruh tahun atau membuat suatu rencana yang fleksibel untuk mengatur kembali semua lini produksi sesuai perubahan musiman selama setahun.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel